Jumat, 15 Oktober 2010

Membuat gambar header cantik dalam 3 menit

Buat teman-teman yang lagi asyik-asyiknya ngeblog atau ngutak-atik website, dah pada punya gambar header sendiri belum? Itu lho, gambar yang ada pada atas halaman, yang terlihat pada semua halaman… Kalau belum punya, ini ada tutorial sederhana tentang cara membuat gambar header cantik dalam 3 menit dengan Xheader, tidak perlu jago design grafis atau pinter photoshop kok :) , software ini simple dan mudah dimengerti, dan yang pasti gratis atau freeware.
Software Xheader dapat didownload di:
File installer 32.6 Mb, untuk mempercepat download bisa gunakan DAP.

1. Membuat header dari template

Xheader memberikan ribuan template gambar header gratis siap pakai yang bisa Anda pilih. Untuk membuat gambar header dari template buka menu File -> New. Kemudian pilih load from template library (lihat gambar di bawah ini).
tutorial membuat header

2. Mengatur ukuran gambar header

Anda bisa mengatur ukuran gambar header sesuai dengan blog Anda melalui menu Option – > Resize Header. Untuk blog di wordpress.com, ukuran gambar header terlihat pada menu Appearance -> Custom Image Header (tutorial membuat blog selengkapnya klik di sini).

3. Memasukkan teks

Setelah Anda memilih template atau gambar header yang tersedia, Anda bisa memulai memasukkan teks. Anda bisa menambah dengan efek outline, chisel, emboss, dan glow. Jika akan menambah efek, pilih teks yang akan diedit dengan menu select terlebih dahulu.
tutorial membuat header 01

4. Memasukkan gambar dari komputer

Anda bisa memasukkan gambar dari komputer (harddisk, flashdisk, dsb) dengan menggunakan tool Image.
tutorial membuat header 02

5. Membuat garis, kotak, dan lingkaran

Anda bisa menambahkan garis, kotak, dan lingkaran dengan tool seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Objek ini juga dapat diberi efek!
tutorial membuat header 03

6. Mengatur urutan peletakan objek

Sebuah gambar, bidang, atau tulisan dapat diletakkan di atas atau di bawah yang lain. Anda bisa memilih objek dengan tool Select (paling kiri) dan mengaturnya urutan peletakan objek melalui tool To Front atau To Back.
tutorial membuat header 04

7. Mengatur efek transparan dan bayangan

Text atau gambar dapat diatur agar transparan (tembus pandang) dan ada bayangannya dengan tool yang tersedia seperti terlihat pada gambar ini.
tutorial membuat header 05

8. Preview dan menyimpan Gambar

Sebelum Anda menyimpan gambar header, Anda bisa mencoba melihat tampilan gambar header Anda di browser, buka menu Options -> Preview in Browser. Setelah semua oke, simpan gambar Anda melalui menu File -> Save JPG. Atau File -> Save XHF. File JPG siap di-upload ke blog Anda, sedangkan file XHF bisa diedit ulang jika Anda mau.

Rabu, 13 Oktober 2010

Lumpia Semarang

Lumpia Semarang is a kind of food rollade contain bamboo shoots, eggs, and chicken or shrimp.

Lumpia Semarang flavor is a mix of Chinese and Indonesian flavor, because it is orangTionghoa Semarang inventor who is married to an Indonesian.

This food is sold and is known to begin in Hyderabad at the time the Games Ganefo in the reign of President Sukarno.

In Hyderabad today there are five "stream" lumpia Semarang with different tastes. First flow of Gang Lombok (Siem Swie Kiem), both flow Jalan Pemuda (deceased Siem Swie Hie), and third flow Jalan Mataram (deceased Siem Hwa Nio). The third stream comes from one family Sing Gwan Siem Nio-Tjoa Po-law and daughter who is a single creator lumpia Semarang, Tjoa Thay Yoe-Wasih.




The fourth stream is the number of former employees of Street Youth spring rolls, and the flow of the five were people with backgrounds culinary hobby that makes spring rolls with learning outcomes of the spring roll recipe that has been circulating.

Current oldest generation, ie third generation Siem Swie Kiem (68), remains faithfully serving customers in his father's legacy kiosk (Siem Gwan Sing) in Gang Lombok 11. Gang Lombok specialty spring rolls, according to a number of fans who had met in kiosks are odorless rebungnya concoction, mix well egg and shrimp are not fishy.

Lumpia made the fourth generation we can get in the stall lumpia Siem Siok aka Mbak Lien Lien (43) on Road Youth and Road Pandanaran. Mbak Lien kiosks continue his late father, Siem Swie Hie, who is the brother of Siem Swie Kiem, at Jalan Pemuda (Grajen Gang mouth) as he opened two branches in Jalan Pandanaran.

Mbak Lien lumpia this peculiarity is its contents are added to chicken meat concoction. When beginning to continue the business his late father, Mbak Lien makes three kinds of spring rolls, ie the contents of the shrimp spring rolls, chicken spring rolls contents (for an allergy shrimp), and special spring rolls contain a mixture of shrimp and chicken. But, feeling the rush and especially most buyers prefer the special, now Mbak Lien only make one kind only, that is special to the content of bamboo shoots spring rolls of shrimp and chicken mixed.

The other fourth generation, namely the children of the deceased Siem Hwa Nio (older sister of Siem Swie Kiem) continued her stall in Jalan Mataram (Jalan MT Haryono) in addition to opening new kiosks at several places in the city of Semarang. Among the deceased children Siem Hwa Nio have also opened branches in Jakarta. There are even grandson of the late Siem Hwa as the fifth-generation Nio open spring rolls alone kiosk in Semarang.

In addition to families ancestral creator lumpia semarang, now many people "outsiders" who make lumpia semarang. They generally their former employees. Those who have also helped to enliven the culinary hobby business to make lumpia lumpia semarang own, like Lumpia Express, Phoa Kiem Hwa from Hyderabad International Family and Garden Restaurant in Jalan Gajah Mada University, Semarang.Lumpia Semarang adalah makanan semacam rollade berisi rebung, telur, dan daging ayam atau udang.
Citarasa lumpia Semarang adalah perpaduan rasa Tionghoa dan Indonesia, karena memang penemunya adalah orangTionghoa Semarang yang menikah dengan orang Indonesia.
Makanan ini mulai dijajakan dan dikenal di Semarang pada waktu pesta olahraga GANEFO pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.
Di Semarang dewasa ini ada lima ”aliran” lumpia Semarang dengan cita rasa berbeda. Pertama aliran Gang Lombok (Siem Swie Kiem), kedua aliran Jalan Pemuda (almarhum Siem Swie Hie), dan ketiga aliran Jalan Mataram (almarhumah Siem Hwa Nio). Ketiga aliran ini berasal dari satu keluarga Siem Gwan Sing–Tjoa Po Nio yang merupakan menantu dan putri tunggal pencipta lumpia Semarang, Tjoa Thay Yoe–Wasih.

Aliran keempat adalah sejumlah bekas pegawai lumpia Jalan Pemuda, dan aliran kelima adalah orang-orang dengan latar belakang hobi kuliner yang membuat lumpia dengan resep hasil pembelajaran dari lumpia yang sudah beredar.
Generasi tertua saat ini, yaitu generasi ketiga Siem Swie Kiem (68), tetap setia melayani konsumennya di kios warisan ayahnya (Siem Gwan Sing) di Gang Lombok 11. Keistimewaan lumpia Gang Lombok ini menurut sejumlah penggemarnya yang sempat ditemui di kios tersebut adalah racikan rebungnya tidak berbau, juga campuran telur dan udangnya tidak amis.
Lumpia buatan generasi keempat dapat kita peroleh di kios lumpia Mbak Lien alias Siem Siok Lien (43) di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran. Mbak Lien meneruskan kios almarhum ayahnya, Siem Swie Hie, yang merupakan abang dari Siem Swie Kiem, di Jalan Pemuda (mulut Gang Grajen) sambil membuka dua cabang di Jalan Pandanaran.
Kekhasan lumpia Mbak Lien ini adalah isinya yang ditambahi racikan daging ayam kampung. Ketika awal mula meneruskan usaha almarhum ayahnya, Mbak Lien membuat tiga macam lumpia, yaitu lumpia isi udang, lumpia isi ayam (untuk yang alergi udang), dan lumpia spesial berisi campuran udang serta ayam. Tetapi, karena merasa kerepotan dan apalagi kebanyakan pembeli suka yang spesial, sekarang Mbak Lien hanya membuat satu macam saja, yaitu lumpia istimewa dengan isi rebung dicampur udang dan ayam.
Adapun generasi keempat lainnya, yaitu anak-anak dari almarhum Siem Hwa Nio (kakak perempuan dari Siem Swie Kiem) meneruskan kios ibunya di Jalan Mataram (Jalan MT Haryono) di samping membuka kios baru di beberapa tempat di Kota Semarang. Di antara anak-anak almarhum Siem Hwa Nio ini ada juga yang membuka cabang di Jakarta. Bahkan ada cucu almarhum Siem Hwa Nio sebagai generasi kelima membuka kios lumpia sendiri di Semarang.
Selain keluarga-keluarga leluhur pencipta lumpia semarang tersebut, sekarang banyak juga orang-orang ”luar” yang membuat lumpia semarang. Mereka umumnya mantan karyawan mereka. Mereka yang mempunyai hobi kuliner juga turut meramaikan bisnis lumpia semarang dengan membuat lumpia sendiri, seperti Lumpia Ekspres, Phoa Kiem Hwa dari Semarang International Family and Garden Restaurant di Jalan Gajah Mada, Semarang.

City Walk Solo

Since 2007, the city of Solo to build the area for pedestrians or people often call the city walk. In the city of Solo, this area was named by Srawung Citizens. Built along Jalan Slamet Riyadi, which is the protocol roads in the city of Solo, ranging from Regions Purwosari down to the boulevard town in the region Gladag.
City Walk is one of the free public space for the citizens of the city is located. A Pedestrian which of course only be impassable for pedestrians and cyclists. Every person is entitled to enjoy for free. Moreover, City Walk can be used as a place of entertainment and stress release of the various activities of life. City Walk has a great role for humans as social beings. On the road, people can to see other human beings in their interaction.
Solo City Walk is located in the corridor to the right along the road Slamet Riyadi. Starting from Purwosari to Fort Vastenburg and Gede market. Slamet Riyadi area is one of the proud community asset Solo. This area is an area that has a cultural element attached to the identity of the city of Solo as many historical heritage buildings. Gandrung Loji region, Sriwedari, Radya Pustaka Museum, Museum of Ancient Danarhadi Batik, Regions Ngarsopuran Mangkunegaran, Kampung Batik Kauman, Gladhag, North Square, the Great Mosque of Solo, the region Kasunanan palace, fortress Vastenburg. Not just historic buildings. Area shops and shopping centers are also numerous in Slamet Riyadi. Solo Grand Mall, etc. Solo Wholesale Center.
Solo City Walk is a great place for a walk and enjoy the beauty of the city of Solo. Many of the facilities provided to pamper the pedestrians. Adorn city parks along the City Walk. There is seating provided for those who want to just unwind by walking or want to sit while enjoying the beautiful city of Solo. For those who have a laptop can also feel the internet connection via hotspot points along the City Walk. But most exciting is there beside City Walk Solo tourist steam train route as the "railroad Klutuk Jaladara". Certainly makes a special atmosphere.

The basic idea of making Srawung area residents are in order to provide a comfortable place for the pedestrians in the City of Culture this. However, it is still far from expectations. Instead of a pedestrian, city walk instead be used for passing and parking cars, motorcycles and tricycles.
Supposedly, if the city walk is for pedestrians, all motor vehicles whether or not the pass and parking on it then must be dealt with firmly. Solo City Government should firmly oppose it. If left the comfort and security of pedestrians clearly disturbed and city walk was different from the slow lane and the vehicle parking area.



Solo History

Surakarta evolved from the territory of a village called Village Sala, on the banks of the Solo. Dutch scholar who examined the manuscript Bujangga Manik, J. Noorduyn, Sala Village suspect that this is near (if not indeed in there) one of the crossings ("mining") in Solo which was mentioned in the copper plate "Charter Trowulan I" (1358, in English called "Ferry Charter ") as" Wulayu ". Travel Manuscript Bujangga Beads from around akir the 15th century mentions that the figure crossed the "Ci Wuluyu". In the 17th century in place is also reported to have crossings in the area of "clover" (now is still the name of the village / village in the district Pasarkliwon).


The incident which sparked the founding of this city is berkobarnya rebellion Sunan Kuning ("Geger Pacinan") in the reign of Sunan Pakubuwono (PB) II, king Kartasura 1742. Rebellion can be crushed with the help of VOC and can be retaken Kartasura palace, but to sacrifice the loss of some territory legacy of Mataram in return for assistance given VOC. Palace buildings have been destroyed and is considered "tainted". Sunan Pakubuwana II and ordered Tumenggung Honggowongso (small named Joko Sangrib or Kentol Surawijaya, later given the title Tumenggung Arungbinang I) and Tumenggung Mangkuyudo and commander of Dutch troops, Jab van Hohendorff, to locate the capital city / new palace. For that built the new palace 20 km to the southeast of Kartasura, in 1745, precisely in the village of Sala at the edge of the Solo River. The name "Solo" is given as the name of "graduation" for the new government center. (Note-old record called shape between "Salakarta"). Construction of this palace, according to records using teak wood from the region Kethu Alas, forests near Wonogiri City and wood washed away through Solo. Officially, the palace began to be occupied on February 17, 1745 (or Wednesday in 1670 Dates Pahing 14 Sura Java, Wuku Landep Sancaya Windu).

Applicability Giyanti Agreement (February 13, 1755) causes the center of government Kasunanan Surakarta Surakarta, with its king PB III. Yogyakarta became the administrative center of Yogyakarta Sultanate, with its king Mangkubumi (Sultan Hamengkubuwono (HB) I). Palace and the city of Yogyakarta was built in 1755, with the system of the same city of Surakarta who first built.
Salatiga Agreement in 1757 expanded the area of this city, given the region north of the palace to the Prince Sambernyawa (Mangkunagara I). Since then, Sala is a town with two administrative systems, which is valid until 1945, during the War of Independence of the Republic of Indonesia (RI).

Kota Solo


Kota Solo merupakan sebuah dataran rendah yang terletak di cekunganlereng pegunungan Lawu dan pegunungan Merapi dengan ketinggian sekitar92 m diatas permukaan air laut dan luas sekitar 44 Km2 . Suhu udaramaksimum di Kota Solo adalah 32,5 derajat Celcius dan suhu minimumnyaadalah 21,9 derajat Celcius. Kota Solo dibelah oleh 3 sungai besaryaitu sungai Bengawan Solo, Kali Jenes, dan Kali Pepe.
Batas wilayah Kota Solo sebelah Utara adalah Kabupaten Karanganyar danKabupaten Boyolali. Batas wilayah sebelah Timur adalah KabupatenSukoharjo dan Kabupaten Karanganyar, batas sebelah Barat adalahKabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar sedang batas wilayahsebelah Selatan adalah Kabupaten Sukoharjo. Wilayah Kota Solo terbagidalam 5 wilayah Kecamatan yaitu Banjarsari, Laweyan, Serengan, PasarKliwon, dan Jebres.


Letak Geografis
Kota Solo terletak di dataran rendah dengan ketinggian kurang lebih 92meter diatas permukaan air laut, yang berarti lebih rendah atau hampirsama tingginya dengan permukaan sungai Bengawan Solo. Selain BengawanSolo dilalui juga beberapa sungai, yaitu Kali Pepe, Kali Anyar dan KaliJenes yang semuanya bermuara di Bengawan Solo. Kota Surakarta terletakdiantara : 110 45 15- 110 4535 Bujur Timur, 70 36 - 70 56 LintangSelatan.
Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan KabupatenBoyolali. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar danKabupaten Sukoharjo. Sebelah Selatan berbatasan dengan KabupatenSukoharjo. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo danKabupaten Karanganyar.
Kota Solo mempunyai suhu udara maksimum 32,4 C dan suhu udara minimum21,6 C. Sedangkan tekanan udara rata-rata adalah 1008,74 mbs dengankelembaban udara 79 %. Kecepatan angin berkisar 4 knot dengan arahangin 188 serta beriklim panas.
Jumlah penduduk Kota Surakarta pada tahun 2003 adalah 552.542 jiwaterdiri dari 270.721 laki-laki dan 281.821 wanita, tersebar di limakecamatan yang meliputi 51 kelurahan. Sex ratio nya 96,06% yang berartisetiap 100 orang wanita terdapat 96 orang laki-laki. Angkaketergantungan penduduk sebesar 66%. Jumlah penduduk tahun 2003 jikadibandingkan dengan jumlah penduduk hasil sensus tahun 2000 yangsebesar 488.834 jiwa, berarti dalam 3 tahun mengalami kenaikan sebanyak83.708 jiwa.
Meningkatnya jumlah penduduk ini disebabkan oleh urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi.
Di Kota Solo terdapat 2 Perguruan Tinggi negeri dan 24 perguruan tinggiswasta.. Keberadaan pendidikan tinggi tersebut menunjukkan bahwa KotaSurakarta telah memiliki lembaga pendidikan tinggi yang relatiflengkap, sehingga cukup layak untuk disebut sebagai kota pendidikanjuga. Aset tersebut merupakan sarana dan prasarana yang penting bagipenyediaan sumber daya manusia terdidik di Surakarta.

Selasa, 12 Oktober 2010

Blogspot menjadi domain sendiri

Membuat blogspot dengan domain sendiri atau custom domain sebenernya sudah cukup lama saya lakukan misalnya blog gusbud.web.id   dan beberapa blo corporate lain juga saya buat dengan teknik ini. Disamping itu anda juga bisa membuat email gratis dengan domain sendiridari gmail. Mempunyai blog dengan top level domain seperti .com, .netdll akan membuat gengsi kita nik dong:). Pertama beli domain saja tanpahosting.Jika kita sudah membeli domain maka ada beberapa hal yang haruskita lakukan supaya domain kita tertuju pada web/blog yg kita punya,diantaranya yaitu setting DNS, Name Server dll.

SETTING DNS (DOMAIN NAME SERVER)
Langkah pertama kita yaitu setting DNS . jia anda beli domai biasanyaada layanan DNS manage yang bisa anda beli tetapi jika anda ingin yanggratisan daftar di dnspark.net


1. Jika kamu belum memiliki account di dnspark km bisa daftar di https://www.dnspark.net/register.
2. Jika sudah daftar silahkan login.
3. Pilih menu "DNS Hosting" (disebelah kiri). Kemudian pilih "Add Domains"
4.Beri tanda centang kotak "DNS Hosting - Free" lalu Isikan nama domain yang sudah km beli di kolom "Enter new domain" (tanpa www).
5. Kemudian Klik tombol "Add Now"
6. Jika berhasil maka nama domainmu akan muncul di "Domain List" (pojok kiri bawah)
7. Klik domain km untuk melakukan pengaturan selanjutnya.
8. Pada Dropdown "Type" pilih "CNAME".
9. Pada Kolom "Alias Name" isikan www (sebenarnya itu bisa diisi apa saja, tp untuk domain utam sebaiknya diisi "www").
10. Kemudian untuk destination name isikan ghs.google.com (untuk blogspot).
11. Jika sudah klik tombol "Update All"


Untuk proses setting DNS sudah selesai.

Bagi yang sudah punya "DNS Managed" sendiri di domainnya, cara settingnya seperti ini:
- Masuk ke "Managed DNS" Trus Pilih "CNAME Records"
- Kemudina klik tombol "Add CNAME Records"
- Untuk kolom "Host Name" diisi dengan "www"
- Untuk Kolom "Value" pilih yg bagian bawah kemudian isi dengan "ghs.google.com"
- Kemudian Klik tombol "Add record"

SETTING NS (NAME SERVER)
Bagi yang sudah memiliki "Mange DNS Service" sendiri di domainnnya makalangkah berikut ini tidak perlu dilakukan. Tapi jika kamu menggunakanlayanan DNS Manger dari dnspark.net, maka kamu harus merubah "NameServer" di domain manager kamu.

1. Login di layanan domain dns manage milik anda kemudian pilih "My Account"
2. Jika sudah maka kamu akan berada dalam kawasan "admin area" domainmu.
3. Pilih menu Domain -
4. Domain kamu akan terlihat di daftar domain
5. Klik link  Click to Manage DNS
6 Kemudian klik tombol "Modify Name Server".
7 Isikan name server berikut kedalam kolom "Name Server1, Name Server2, Name Server3, Name Server4, Name Server5" kemudian klik tombol "Submit"

ns1.dnspark.net
ns2.dnspark.net
ns3.dnspark.net
ns4.dnspark.net
ns5.dnspark.net

Nah urusan dengan si "Name Server" Sudah Selesai 


SETTING PUBLISHING DI BLOGGER
Nha sekarang tinggal langkah terakhir. gini langkahnya :

1. Login di blogger. Pilih menu "Setting --> Publishing"
2. Kemudian klik link Switch to : Custom Domain
3. Kemudian klik lagi link Already own a domain? Switch to advanced settings
4. Kemudian isikan nama blog kamu di kolom "Your Domain" (pake www ya, contoh www.kendhin.com)
5. Lalu Klik tombol "Save Setting"

Yak Semua sudah selesai. Jika setting benar maka blog anda degan domain baru akan aktif 1x24 jam:)

Senin, 11 Oktober 2010

History of Semarang

ImageSEMARANG, as the town highway and the Mother city of Central Java, has a long history. Originally from the plains of mud, which later evolved rapidly into the environmental progress and manifest themselves as an important city. As a big city, it absorbs a lot of newcomers. They are, then look for livelihood and settled in the city of Semarang until the end. Then one after another following the lives of the next generation. In the past, there was a prince of the sultanate of Demak named Madeleine with her son Raden Pandan Pandan Arang, leaving Demak go to Somewhere West region who later named the island Tirang, clearing forests and establishing boarding schools and Islamic religious broadcasting. From time to time that the more fertile areas, from the sidelines of the fertility that comes the trees are charcoal acid (Javanese: Asem Charcoal), thus giving the title or the name of that area became Hyderabad.
As a founder of the village, then became head of the local area, with a degree Kyai Pandan Arang Ageng I. After him, regional leaders, held by his son who holds Pandan Arang II. Under the leadership of Pandan Arang, Semarang area continued to show growth increases, so attracted the attention of Sultan Hadiwijaya and Display. Because the requirements of local improvement can be met, it was decided to make the level with the District of Semarang. Finally Pandan Arang by Sultan Pajang in consultation with the Sunan Kalijaga, also coincided with the commemoration of the Prophet Muhammad's birthday, the 12th of Rabi beginning of the year 954 H or coincide with the date May 2, 1547 AD, is crowned the first regent. On the "customary and political stand of Semarang city." Reign of Pandan Arang II shows the welfare and prosperity that can be enjoyed by residents. But those days could not last long because in accordance with the advice of Sunan Kalijaga, Regent Pandan Arang II resigned from the worldly life abundant. He left his post, leaving the city of Hyderabad with the family headed south past the Salatiga and Boyolali, finally came to a hill named jabalekat in Klaten district. This area, he became an announcer Islam and unify the southern part of Central Java and the title Sunan Tembayat. He died in 1553 and was buried atop Mount Jabalkat. After Regent Pandan Arang resign then replaced by Raden Ketib, Prince Kanoman or Pandan Arang III (1553-1586), then followed by subsequent replacement of Mas R. Tumenggung Tambi (1657-1659), Mas Tumenggung Wongsorejo (1659 - 1666), Mas Tumenggung Prawiroprojo (1966-1670), Mas Tumenggung kestrel (1670-1674), Kyai Mertonoyo, Kyai Tumenggung. Yudonegoro or Kyai Duke Suromenggolo (1674 -1701), Raden Raden Maotoyudo or Summmgrat (1743-1751), Marmowijoyo or Sumowijoyo or Sumonegoro or Surohadmienggolo (1751-1773), Surohadimenggolo IV (1773 -?), Duke Surohadimenggolo V or Kanjeng Terboyo ( ?), Raden Tumenggung Surohadiningrat (? -1841), Putro Surohadimenggolo (1841-1855), Mas Ngabehi Reksonegoro (1855-1860), RTP Suryokusurno (1860-1887), RTP Reksodirjo (1887-1891), RMTA Purbaningrat (1891 - ?), Raden Cokrodipuro (? -1927), RM Soebiyono (1897-1927), RM Amin Suyitno (1927-1942), RMAA Sukarman Mertohadinegoro (1942-1945), R. Taruna Soediyono Kusumo (1945-1945), only lasted a month, M. Soemardjito Priyohadisubroto (1946, 1949 to 1952 of the Government of the Republic of Indonesia) during RIS administration of federal pemerintahann RM.Condronegoro appointed Regent until 1949. After recognition of the sovereignty of the Netherlands, handed over to the office of Regent M. Sumardjito. His successor is R. Oetoyo Koesoemo (1952-1956). His position as Regent of Semarang no longer take care of the city but take care of the area outside the city of Semarang. This occurred as a result of Semarang as perkembangnya Township.

In 1906 with Stanblat Number 120 was established in 1906 Gemeente Government. The government of this great city is headed by a Burgemeester (Mayor). Government System is held by the Dutch ended in 1942 with the Japanese occupation government datangya. During the Japanese government was formed in Semarang who headed the Military (Shico) from Japan. Accompanied by two representatives (Fuku Shico) each from Japan and a nation of Indonesia. After Indonesian independence was proclaimed on 17 August 1945, the local government of Semarang has not to carry out their duties because of the occupation of the Netherlands. In 1946 the British on behalf of the Allies handed over to the city of Semarang Belanda.Ini occur on stairs l6 May 1946. June 3, 1946 with deceptive muslihatnya, the Netherlands menaiigkap Mr. Sudjahri priest, the mayor of Semarang before the proclamation of independence. Shortly after independence, the date 15 to October 20, 1945 there was a heroic event Semarang youths who fought the Japanese army who insisted on not willing to surrender to the forces of the Republic. This struggle is known as the Battle of Five Days. During the period of Dutch occupation there are no local government of Semarang city. Narnun the fighters in the field of government still running the government in rural areas or refugee area outside the city until December 1948. evacuation areas moving from the city Purwodadi, Gubug, Kedungjati, Salatiga, and finally in Yogyakarta. Government leaders in a row held by R Broken, R. Prawotosudibyo and Mr. Ichsan. Dutch occupation government, known as Recomba trying to reshape the Gemeente like the days of colonial rule first under the leadership of R Slamet Tirtosubroto. It did not work, because in the recovery of sovereignty should be handed to the Commander KMKB Hyderabad in February 1950. First date April 1950 Major Suhardi, Commander KMKB. hand over the leadership of local governments to Mr Koesoedibyono Hyderabad, a high official of the Interior Ministry in Yogyakarta. He recast the government officials in order to facilitate the running of the government. Since 1945 the mayor who led the major cities of Semarang who later became the Township and eventually became the city of Semarang is as follows:
1. Mr. Moch.lchsan
2. Mr. Koesoebiyono (1949 - 1 July 1951)
3. RM. Hadisoebeno Sosrowardoyo (July 1, 1951 - January 1, 1958)
4. Mr. Abdulmadjid Djojoadiningrat (7Januari 1958 - January 1, 1960)
5. RM Soebagyono Tjondrokoesoemo (January 1, 1961 - April 26, 1964)
6. Mr. Wuryanto (25 April 1964-1 September 1966)
7. Lieutenant Colonel. Soeparno (1 September 1966 - March 6, 1967)
8. Lieutenant Colonel. R. Warsito Soegiarto (March 6, 1967 - 2 January 1973)
9. Colonel Hadijanto (2Januari 1973 - January 15, 1980)
10. Kol. H. Soeparto Tjakrajoeda Imam SH (January 15, 1980 - 19 January 1990)
11. Colonel H. Soetrisno Suharto (19Januari 1990-19 January 2000)
12. H. Sukawi Sutarip SH. (January 19, 2000-19 July 2010)
13. Drs. Soemarmo HS. (July 19, 2010-present)
SEMARANG,sebagai kota raya dan lbu kota Jawa Tengah, memiliki sejarah yangpanjang. Mulanya dari dataran lumpur,yang kemudian hari berkembangpesat menjadi lingkungan maju dan menampakkan diri sebagai kota yangpenting. Sebagai kota besar, ia menyerap banyak pendatang. Mereka ini,kemudian mencari penghidupan dan menetap di Kota Semarang sampai akhirhayatnya. Lalu susul menyusul kehidupan generasi berikutnya. Di masadulu, ada seorang dari kesultanan Demak bernama pangeran Made Pandanbersama putranya Raden Pandan Arang, meninggalkan Demak menuju kedaerah Barat Disuatu tempat yang kemudian bernama Pulau Tirang, membukahutan dan mendirikan pesantren dan menyiarkan agama Islam. Dari waktuke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itumuncullah pohon asam yang arang (bahasa Jawa: Asem Arang), sehinggamemberikan gelar atau nama daerah itu menjadi Semarang.


Sebagaipendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelarKyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegangoleh putranya yang bergelar Pandan Arang II. Di bawah pimpinan PandanArang, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yangmeningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dan Pajang.Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, maka diputuskanuntuk menjadikan Semarang setingkat dengan Kabupaten. Akhirnya PandanArang oleh Sultan Pajang melalui konsultasi dengan Sunan Kalijaga, jugabertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12rabiul awal tahun 954 H atau bertepatan dengan tanggal 2 Mei 1547masehi dinobatkan menjadi Bupati yang pertama. Pada tanggal itu "secaraadat dan politis berdirilah kota Semarang" . Masa pemerintahan PandanArang II menunjukkan kemakmuran dan kesejahteraan yang dapat dinikmatipenduduknya. Namun masa itu tidak dapat berlangsung lama karena sesuaidengan nasihat Sunan Kalijaga, Bupati Pandan Arang II mengundurkan diridari hidup keduniawian yang melimpah ruah. la meninggalkan jabatannya,meniggalkan Kota Semarang bersama keluarga menuju arah Selatan melewatiSalatiga dan Boyolali, akhirnya sampai ke sebuah bukit bernamajabalekat di daerah Klaten. Didaerah ini, beliau menjadi seorangpenyiar agama Islam dan menyatukan daerah Jawa Tengah bagian Selatandan bergelar Sunan Tembayat. Beliau wafat pada tahun 1553 dandimakamkan di puncak Gunung Jabalkat. Sesudah Bupati Pandan Arangmengundurkan diri lalu diganti oleh Raden Ketib, Pangeran Kanoman atauPandan Arang III (1553-1586), kemudian disusul pengganti berikutnyayaitu Mas R.Tumenggung Tambi (1657-1659), Mas Tumenggung Wongsorejo(1659 - 1666), Mas Tumenggung Prawiroprojo (1966-1670), Mas TumenggungAlap-alap (1670-1674), Kyai Mertonoyo, Kyai Tumenggung. Yudonegoro atauKyai Adipati Suromenggolo (1674 -1701), Raden Maotoyudo atau RadenSummmgrat (1743-1751), Marmowijoyo atau Sumowijoyo atau Sumonegoro atauSurohadmienggolo (1751-1773), Surohadimenggolo IV (1773-?), AdipatiSurohadimenggolo V atau kanjeng Terboyo (?), Raden TumenggungSurohadiningrat (?-1841), Putro Surohadimenggolo (1841-1855), MasNgabehi Reksonegoro (1855-1860), RTP Suryokusurno (1860-1887), RTPReksodirjo (1887-1891), RMTA Purbaningrat (1891-?), Raden Cokrodipuro(?-1927), RM Soebiyono (1897-1927), RM Amin Suyitno (1927-1942), RMAASukarman Mertohadinegoro (1942-1945), R. Soediyono Taruna Kusumo(1945-1945), hanya berlangsung satu bulan, M. SoemardjitoPriyohadisubroto (tahun 1946, 1949 - 1952 yaitu masa PemerintahanRepublik Indonesia) pada waktu Pemerintahan RIS yaitu pemerintahannfederal diangkat Bupati RM.Condronegoro hingga tahun 1949. Sesudahpengakuan kedaulatan dari Belanda, jabatan Bupati diserah terimakankepada M. Sumardjito. Penggantinya adalah R. Oetoyo Koesoemo(1952-1956). Kedudukannya sebagai Bupati Semarang bukan lagi mengurusikota melainkan mengurusi kawasan luar kota Semarang. Hal ini terjadisebagai akibat perkembangnya Semarang sebagai Kota Praja.

Padatahun 1906 dengan Stanblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuklah PemerintahGemeente. Pemerintah kota besar ini dikepalai oleh seorang Burgemeester(Walikota). Sistem Pemerintahan ini dipegang oleh orang-orang Belandaberakhir pada tahun 1942 dengan datangya pemerintahan pendudukanJepang. Pada masa Jepang terbentuklah pemerintah daerah Semarang yangdi kepalai Militer (Shico) dari Jepang. Didampingi oleh dua orang wakil(Fuku Shico) yang masing-masing dari Jepang dan seorang bangsaIndonesia. Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan tanggal 17Agustus 1945, pemerintahan daerah Kota Semarang belum dapat menjalankantugasnya karena pendudukan Belanda. Tahun 1946 lnggris atas nama Sekutumenyerahkan kota Semarang kepada pihak Belanda.Ini terjadi pada tanggal6 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihatnya, pihak Belandamenaiigkap Mr. Imam Sudjahri, walikota Semarang sebelum proklamasikemerdekaan. Tidak lama sesudah kemerdekaan, yaitu tanggal 15 sampai 20Oktober 1945 terjadilah peristiwa kepahlawanan pemuda-pemuda Semarangyang bertempur melawan balatentara Jepang yang bersikeras tidakbersedia menyerahkan diri kepada Pasukan Republik. Perjuangan inidikenal dengan nama Pertempuran Lima Hari. Selama masa pendudukanBelanda tidak ada pemerintahan daerah kota Semarang. Narnun parapejuang di bidang pemerintahan tetap menjalankan pemerintahan di daerahpedalaman atau daerah pengungsian diluar kota sampai dengan bulanDesember 1948. daerah pengungsian berpindah-pindah mulai dari kotaPurwodadi, Gubug, Kedungjati, Salatiga, dan akhirnya di Yogyakarta.Pimpinan pemerintahan berturut-turut dipegang oleh R Patah,R.Prawotosudibyo dan Mr Ichsan. Pemerintahan pendudukan Belanda yangdikenal dengan Recomba berusaha membentuk kembali pemerintahan Gemeenteseperti dimasa kolonial dulu di bawah pimpinan R Slamet Tirtosubroto.Hal itu tidak berhasil, karena dalam masa pemulihan kedaulatan harusmenyerahkan kepada Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950.tanggal I April 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB. menyerahkankepemimpinan pemerintah daerah Semarang kepada Mr Koesoedibyono,seorang pegawai tinggi Kementrian Dalam Negeri di Yogyakarta. Beliaumenyusun kembali aparat pemerintahan guna memperlancar jalannyapemerintahan. Sejak tahun 1945 para walikota yang memimpin kota besarSemarang yang kemudian menjadi Kota Praja dan akhirnya menjadi KotaSemarang adalah sebagai berikut :
1. Mr. Moch.lchsan
2. Mr. Koesoebiyono (1949 - 1 Juli 1951)
3. RM. Hadisoebeno Sosrowardoyo ( 1 Juli 1951 - 1 Januari 1958)
4. Mr. Abdulmadjid Djojoadiningrat ( 7Januari 1958 - 1 Januari 1960)
5. RM Soebagyono Tjondrokoesoemo ( 1 Januari 1961 - 26 April 1964)
6. Mr. Wuryanto ( 25 April 1964 - 1 September 1966)
7. Letkol. Soeparno ( 1 September 1966 - 6 Maret 1967)
8. Letkol. R.Warsito Soegiarto ( 6 Maret 1967 - 2 Januari 1973)
9. Kolonel Hadijanto ( 2Januari 1973 - 15 Januari 1980)
10. Kol. H. Imam Soeparto Tjakrajoeda SH ( 15 Januari 1980 - 19 Januari 1990)
11. Kolonel H.Soetrisno Suharto ( 19Januari 1990 - 19 Januari 2000)
12. H. Sukawi Sutarip SH. ( 19 Januari 2000 - 19 juli 2010)
13. Drs. Soemarmo HS. (19 Juli 2010-sekarang)


sumber http://www.semarang.go.id

Kamis, 07 Oktober 2010

Al-Wala' Dan Al-Bara'

Meluruskan Pemahaman Al-Wala' Dan Al-Bara'


MELURUSKAN PEMAHAMAN AL-WALA' DAN AL-BARA' [SEBUAH KOREKSI LOYALITAS SEORANG MUSLIM]

Oleh
Syaikh Shâlih Fauzân bin Abdillâh Al Fauzân:


Allah Azza wa Jalla mewajibkan kita agar memiliki al-wala` kepada kaum Muslimin, dan al-bara` terhadap orang-orang kafir.

Allah berfirman :
"Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya (wali yang ditaati), maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang".[al-Mâidah/5:55-56]

"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah dia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka" [Ali 'Imrân/3:28]



"Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Nabi Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka:"Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja". [al-Mumtahanah/60:4].

"Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah, tetapi (aku menyembah Rabb) yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku". Dan (Ibrahim) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya supaya mereka kembali kepada kalimat tauhid itu". [az-Zukhrûf/43:26-28].

"Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang, yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah". [al-Mujâdilah/58:22].

Al-wala` (loyalitas) dan al-bara` (berlepas diri) ini telah ditetapkan dalam Al-Qur’ân, as-Sunnah dan Ijma’. Masalah ini sudah disyariatkan sebelum ada perintah berjihad, yaitu saat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berada di Mekkah. Al-wala` dan al-bara` tetap wajib, baik dalam kondisi aman maupun perang. Ia bukan sesuatu yang baru.

Kami menyampaikan permasalahan ini supaya diingat terus dan untuk menjelaskan kerancuan dalam memahaminya. Karena sebagian orang yang melampaui batas, yang berjalan di atas pemikiran Khawarij memahami ‘adâwah (permusuhan), barâ’ah (berlepas diri), dan kebencian kepada orang-orang kafir memiliki konsekwensi, (yaitu) haramnya bergaul dengan orang-orang kafir.

Mereka tidak mengetahui bahwa yang dimaksud adalah berlepas diri dari agama mereka. Dalam artian tidak mencintai mereka. Maksudnya bukan tidak boleh bergaul dengan mereka dalam masalah yang dibolehkan Islam, ataupun menzhalimi mereka dengan menghancurkan rumah-rumah mereka, membunuh mereka yang berada dalam jaminan keamanan, membunuh anak-anak, kaum wanita atau juga memusnahkan harta benda mereka. Lalu ini disebut jihad.

Sedangkan sebagian lainnya mengira, kebencian dan berlepas diri dari orang-orang kafir merupakan teror dan kezhaliman kepada mereka. Sebagaimana hal ini terungkap dalam berbagai dialog maupun tulisan di sebagian media massa. Kemudian anggapan keliru ini dimanfaat oleh orang-orang kafir dan orang munafik. Mereka mengatakan, agama Islam itu agama teror dan buas?!

Kami (Syaikh Shalih Fauzan) mengatakan kepada kelompok pertama dan kedua, bahwa Islam merupakan agama rahmat bagi pemeluknya, dan agama yang mengajarkan keadilan dan pemenuhan janji kepada para musuhnya.

Allah Azza wa Jalla berfirman:
"Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidil Haram, mendorong kamu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya" [al-Mâidah/5:2].

"Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah" [al-Mâidah/5:8].

Jadi dinul-Islam ini, meskipun memerintahkan agar memusuhi orang-orang kafir karena agama mereka, supaya ajaran mereka tidak ada yang menelusup ke tengah kaum Muslimin, dan ini untuk menutup celah, namun Islam mengharamkan berbuat zhalim terhadap mereka tanpa alasan yang haq. Islam menghormati hak-hak orang-orang kafir mu’ahad (yang sedang dalam perjanjian damai), dzimmi (orang-orang kafir yang tinggal di tengah komunitas muslim dengan membayar pajak), musta’man (orang kafir yang mendapatkan suaka). Islam mengharamkan darah dan harta benda mereka. Islam juga memberikan hak-hak dan kewajiban yang sama kepada mereka, sebagaimana hak dan kewajiban kaum Muslimin.

Allah Azza wa Jalla berfirman :
"Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya".[an-Nahl/16:91].

"dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggunganjawabnya". [al-Isrâ’/17:34].

"kecuali orang-orang musyirikin yang kamu mengadakan perjanjian (dengan mereka), dan mereka tidak mengurangi sesuatupun (dari isi perjanjian)mu dan tidak (pula) mereka membantu seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa".[at-Taubah/9:4].

'Abdullah bin Rawahah Radhiyallahu 'anhu menceritakan, ketika ia diutus oleh Nabi Shallallahu 'alaihi w sallam ke penduduk Khaibar untuk menaksir atau menghitung dengan perkiraan hasil buah-buahan agar menjadi pijakan pemungutan pajak dari Yahudi, lalu ada orang Yahudi yang hendak menyuap agar ia ('Abdullah bin Rawahah Radhiyallahu 'anhu ) meringankan mereka.

Menerima perlakuan ini, beliau berkata: "Wahai kawan-kawan (dari kaum yang dirubah menjadi, Red.) kera! Kalian adalah orang yang paling aku benci di dunia ini, namun kebencianku tidak membuaku berlaku zhalim terhadap kalian.”

Orang-orang Yahudi (itupun) menimpalinya: "Dengan inilah, langit dan bumi menjadi tegak.”

Begitu juga tidak ada larangan melakukan akad jual beli atau sewa-menyewa dengan orang-orang kafir. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah membeli makanan untuk keluarga beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam dari seorang Yahudi. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam juga menggadaikan baju besinya kepada seorang Yahudi. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memakan makanan mereka, dan menghadiri undangan mereka. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam mengadakan perjanjian damai dengan orang-orang kafir, seperti perjanjian Hudaibiyah dengan orang-orang musyrik, perjanjian damai dengan orang Yahudi di Madinah, perjanjian dengan kaum Nashara di Najran. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan agar berlaku baik kepada tetangga dan para tawanan. Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla :

"Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan".[al-Insân/76:8].

Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam memenuhi perjanjian bersama mereka, dan Allah Azza wa Jalla memerintahkan kepada seorang anak untuk berbuat baik kepada orang tuanya yang kafir. Allah Azza wa Jalla berfirman, yang artinya: "Dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku",[Luqman/31:15].

Bahkan dalam keadaan hendak memerangi mereka pun, sebelum menyerang, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan agar mendakwahi mereka, melarang membunuh orang tua, para pendeta, anak-anak dan kaum wanita, dan juga melarang melakukan perusakan. Adakah perlakuan kepada musuh yang lebih baik dan lebih indah dari perbuatan ini?

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang kita membunuh kaum kuffar yang sedang terikat perjanjian. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ قَتَلَ مُعَاهَدًا لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ

"(barang siapa yang membunuh orang kafir yang sedang dalam perjanjian, maka tidak akan mencium aroma surga)", padahal kaum kuffar ini sangat membenci kita, sebagaimana Allah Azza wa Jalla berfirman :

"Jika mereka menangkap kamu, niscaya mereka bertindak sebagai musuh bagimu dan melepaskan tangan dan lidah mereka kepadamu dengan menyakiti (mu); dan mereka ingin supaya kamu (kembali) kafir".[al-Mumtahanah/60:2].

"Bagaimana bisa (ada perjanjian dari sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyirikin), padahal jika mereka memperoleh kemenangan terhadap kamu, mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan terhadap kamu dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian".[at-Taubah/9:8]

"Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata:"Kami beriman"; dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka):"Matilah kamu karena kemarahanmu itu". Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati. Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya" [Ali Imrân/3 : 119-120].

"Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik".[al-Mâidah/5:82].

"Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Rabb-mu" [al-Baqarah/2:105].

Pemberitaan Allah Azza wa Jalla ini terlihat nyata dalam perlakuan mereka saat ini terhadap kaum Muslimin, yaitu berupa pembunuhan, pengusiran, penyiksaan, penghancuran terhadap negara mereka dengan tanpa perasaan dan kasih sama sekali.[3]

Meski demikian, ketika kaum Muslimin berada pada posisi di atas, mereka tidak akan membalas dengan perlakuan serupa, sebagai realisasi dari ajaran agama mereka yang lurus. Lantas, bagaimana mungkin dikatakan "Islam itu agama teror dan biadab?" Dan dakwah perbaikan dalam Islam, seperti dakwah Syaikhul-Islam Ibnu taimiyyah dan Syaikh Muhammad bin Abdul-Wahhab, dan dakwah perbaikan lainnya adalah dakwah teroris?

Perkataan ini tidak lain hanyalah memutarbalikkan fakta dan membuat kerancuan di tengah umat. (Karena) sebenarnya teror dan biadab merupakan perlakuan orang-orang kafir terhadap kaum Muslimin, saat mereka berkuasa.

Al-wala` dan al-bara` dalam Islam tidak berarti teror dan berbuat zhalim terhadap pemeluk agama samawi. Namun hanya berarti memerangi musuh-musuh Allah Azza wa Jalla, sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla, yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang" [Mumtahanah/60 ayat 1]- supaya ada garis pembeda antara muslim dan kafir, sehingga seorang muslim terjaga keislaman dan aqidahnya, serta merasa bangga dengan agamanya. Allah berfirman :

"Padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman" [Ali 'Imrân/3:139].

"Tiada sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga" [Al-Hasyr/59 : 20].

"Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertaqwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan". [al-Mâidah/5 : 100].

"Patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir) Mengapa kamu (berbuat demikian); bagaimanakah kamu mengambil keputusan" [al-Qalam/68 : 35-36].

"Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shalih sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat?" [Shâd/38 : 28]

Jadi seseorang harus bangga dengan keislamannya. Kepribadiaanya tidak boleh bercampur aduk dengan yang tidak muslim. Dia harus mengatakan:

"Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku" [al-Kâfirûn/109 : 6]

Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan, dan aku berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan (Qs Yûnus/10 : 41),

Oleh karena itu, seorang muslim dilarang menyerupai non muslim. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

"(barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari kaum itu)", karena menyerupai mereka secara fisik menunjukkan adanya kecintaan hati kepada mereka.

Jadi al-wala` wal-bara` bukan bermakna teror dan berlaku zhalim. Seorang muslim mendakwahi manusia dengan amal perbuatan sebelum berdakwah dengan lisan. Dakwah dengan lisan dengan cara hikmah, peringatan yang baik, dan debat dengan cara yang terbaik. Sebagaimana Allah Azza wa Jalla memerintahkan hal itu kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, juga kepada Nabi Musa dan Harun Alaihissalam ketika mereka diutus kepada Fir’aun. Allah berfirman, yang artinya: Maka berbicalah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut. [Thâha/20 : 44]

Seorang muslim, meskipun membenci orang-orang kafir karena agama mereka, namun ia tetap menghiasi diri dengan akhlak luhur, pergaulan yang bagus, adil terhadap kaum Muslimin ataupun non muslim, baik dengan perkataan maupun tindakan.

Allah Azza wa Jalla berfirman, yang artinya: "Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil" [al-An’âm/6 : 152]
.
"Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu". [an-Nahl/16 : 126]
.
Demikianlah, kita memohon kepada Allah agar Dia menunjukkan kepada kita kebenaran itu sebagai sebuah kebenaran dan memberikan kekuatan untuk mengikutinya, serta menunjukkan kepada kita kebathilan itu sebagai sebuah kebathilan dan memberikan kekuatan untuk menjauhinya.

وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ

[Diterjemahkan dari kitab Al-Bayan Li Akhthai Ba'dhil Kuttab, cetakan Darubnil-Jauzi (2/160-164]

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi Khusus/Tahun IX/1426H/2005M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]
________
Footnote
[1]. Al-Wala berarti kecintaan, kesetiakawanan, loyalitas, pembelaan dan makna senada lainnya, red
[2]. Al-Bara.artinya berlepas diri, melakukan permusuhan dan memberikan kebencian, red
[3]. Semoga Allah Azza wa Jalla segera memberikan balasan yang stimpal terhadap mereka, -red

http://www.almanhaj.or.id

Jumat, 01 Oktober 2010

KA Bima Tabrak KA Gaya Baru di Solo

Tak hanya di Pemalang, kecelakaan kereta api juga terjadi di Stasiun Purwosari Solo pada Sabtu dini hari sekitar pukul 02.35 WIB.

Kereta Api Bima jurusan Jakarta-Surabaya menabrak Kereta Api Gaya Baru yang sedang berhenti di Stasiun Purwosari, Solo.
Tabrakan tersebut menyebabkan jatuhnya satu korban meninggal dunia. Sedangkan, empat korban lainya mengalami luka-luka dan di rawat di RS Kasib Ibu, Solo.

Salah satu petugas di Stasiun Purwosari, Jaka Mulyana, mengatakan kronologi tabrakan terjadi saat KA Gaya Baru tengah berhenti di stasiun dan berhenti posisi di jalur satu Stasiun Purwosari yang merupakan tempat berhenti semua kereta ekonomi. Tabrakan ini disebabkan, posisi gerbong Kereta Api Gaya Baru saat berhenti kurang maju.


“Jadi, gerbong yang paling belakang masih menyimpang di persimpangan rel,” ujarnya.

Selanjutnya, gerbong belakang tersebut kemudian disambar Kereta Api  Bima yang melintas sembilan menit setelah KA Gaya Baru. Selanjutya, gerbong tersebut pun rusak parah. Akibatnya lima penumpang mengalami terluka.

“Korban yang terluka berada di posisi sambungan gerbong. Sebab, saat itu kondisi gerbong penuh penumpang,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolsekta Laweyan, AKP Drs Subagyo mengatakan dari kelima korban tersebut salah satunya meninggal di rumah sakit, yaitu Suryo Catur Utomo (23) yang merupakan warga Jl Banda Jakarta Utara. Sedangkan, dua korban luka sudah diperbolehkan pulang.

 “Yang dua masih dirawat di rumah saki,” sebutnya.
Gerbong Kereta Api Gaya Baru yang disambar tersebut, saat ini sudah ditarik ke depo Stasiun Balapan. Sedangkan, kondisi di Stasiun Purwosari kembali normal.

Polisi gadungan di bekuk

solo- Seorang polisi gadungan berhasil ditangkap, tersangka yang merupakan warga Wonogiri ini menggunakan modus memacari korban dan menipu sejumlah uang. Pelaku bernama Agus widodo warga pondoksari sumberejo rt 02 rw 01 Wuryantoro Wonogiri ini menipu pacarnya dengan mengaku sebagai aparat polisi berpangkat aiptu. Kejadian bermula dari laporan warga yang merasa curiga atas perilaku agus widodo ini. Pria yang berusia 42 tahun ini beberapa kali mengaku sebagai seorang polisi dan menginap di sebuah hotel di daerah Pajang Laweyan Solo. Ia juga memacari seorang wanita warga setempat bernama ria dan meminjam uangnya sebesar 3 juta rupiah.
Karena sering menipu sejumlah uang dan mengaku-ngaku sebagai polisi akhirnya sejumlah warga menagkap agus dan membawanya ke kantor kepolisian. Dari pengembangan pemeriksaan awal ternyata pelaku telah menipu sebanyak 10 korban yang rata-rata perempuan. Modus yang digunakan adalah dengan memacari korban dan meminta sejumlah uang. Dalam penagkapan ini berhasil di temukan barang bukti berupa pistol mainan, jam tangan dan sejumlah foto mantan pacar yang menjadi korbannya.
Agus menyamar menjadi polisi selama 2 bulan/ setiap korban rata-rata ditipu antara 600 ribu hingga 3 juta rupiah. Selain uang ia juga membawa lari handphone milik korban. Saat ini kasus masih diselidiki oleh Polres Surakarta. (Sazadi)